Setelah sukses mencuri perhatian dunia lewat rancangan smartphone dual-booting yang merupakan hybrid dari smartphone sekaligus komputer desktop, proyek smartphone Ubuntu Edge sukses mencetak rekor crowdfunding (penggalangan dana) hingga $12,8 juta via KickStarter. Sayangnya jumlah tersebut hanya 1/3 dari target total mereka yang mencapai $32 juta, dan proyek ini akhirnya gagal terlaksana.
Sekalipun banyak pihak yang mencibir bahwa proyek Ubuntu Edge hanyalah cari sensasi belaka, namun paduan konsep hardware maupun software yang diusung oleh Canonical dalam Ubuntu Edge merupakan gambaran smartphone ideal di saat ini. Menggunakan housing unibodi metal, sebuah layar dari safir sintetis, 4GB RAM, kapasitas penyimpanan 128GB, smartphone ini mampu beroperasi dengan menggunakan Android serta Ubuntu OS. Tak hanya itu, smartphone ini juga mampu menjelma menjadi sebuah komputer desktop ketika dipasangkan dengan monitor, keyboard dan mouse.
Paling tidak 5000 lebih orang menaruh kepercayaan mereka terhadap proyek ini dan siap menyumbang senilai $600 atau lebih untuk sebuah ponsel yang setidaknya baru bisa rilis tahun depan. Ada juga pihak-pihak seperti Bloomberg yang mau menyumbang hingga $80 ribu lebih untuk paket bundling bagi keperluan kantor.
Namun tak perlu terlalu kecewa, karena pendiri Canonical yaitu Mark Shuttleworth telah mengkonfirmasi pada BBC bahwa rekor yang mereka raih via KickStarter tersebut sukses menarik minat dari sejumlah produsen besar. Beberapa pihak produsen tersebut bahkan telah mulai menjajaki kemungkinan produksi dari Ubuntu Edge di bawah perusahaan mereka. Perusahaan manakah yang kira-kira bakal digandeng oleh Canonical?
