Sayangnya anjing tidak dapat mendengar perintah manusia. Hal inilah yang melatarbelakangi para ilmuwan di Auburn University Alabama untuk menciptakan sebuah sistem kontrol yang digunakan sebagai guide anjing.
Dikembangkan oleh insinyur mekanik Jeff Miller dan David Bevly, setup terdiri dari microprocessor, wireless adio, GPS, receiver dan attitude heading reference system yang semuanya terpasang pada sebuah paket yang dikenakan oleh anjing, disertai juga dengan modul perintah yang memberikan getaran dan audio tune yang sebelumnya telah diberikan untuk latihan merespon pada anjing.
Dalam tes yang dilakukan di lingkungan terstruktur dan tidak terstruktur, anjing yang menggunakan sistem ini dilaporkan menunjukkan tingkat akurasi ketaatan hampir 87%. Sistem ini beroperasi secara mandiri, membimbing anjing untuk pre-established GPS waypoint, meski mungkin bisa juga digunakan untuk perintah estafet yang dikirim oleh manusia secara real time.
Penggunaan sistem ini ditujukan dalam situasi di mana pawang anjing tidak dapat menemani hewan secara fisik atau di mana anjing tidak dapat mendengar perintah verbal. Miller dan Bevly berharap teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengarahkan responden manusia di lingkungan yang berbahaya atau sebagai panduan bagi tunanetra.